Minggu, 09 Oktober 2011

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Pengertian Individu
Kata Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat. 

Makna Individu
             Manusia adalah Makhluk Individu. Makhluk individu berarti makhluk yang berartti yang tidak dapat dibagi – bagi, tidak dapat di pisah – pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli Psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupkan sesuatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan, sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari – hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat – alat tubuh saja, atau bukan hanya aktifitas dari kemampuan -  kemampuan jiwa satu per satu terlepas dari pada yang  lain.
Contoh : Manusia sebagai mahkluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan kemampuan dan perasaaan saja. Dalam kegembiraan manusia dapat mengagumi dan merasakan sesuatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa etis dalam individunya.
Sesuatu keindahan ia kagumi dan ia nikmati melalui indra mata dan indra perasaan yang berbaut menjadi kesatuan. Tegasnya, apabila kita mengamati sesuatu, maka kita bukan hanya melihat sesuatu dengan alat mata kita saja, melainkan juga seluruh minat, dan perhatian yang kita curahkan ke[ada objek yang kita amati itu. Minat dan perhatian yang sangat di pengaruhi oleh niat dan kebutuhan kita pada waktu itu. Dalam pengamatan sesuatu objek tersebut keseluruhan jiwa raga kita terlibat dalam prises pengamatan itu dan tidak hanya indra mata itu saja
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.

Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta "kulawarga". Kata kula berarti "ras" dan warga yang berarti "anggota". Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.
Pengertian Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Ada beberapa pandangan atau anggapan mengenai keluarga sebagai berikut :
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Lain halnya Adler berpendapat bahwa mahligai keluarga itu dibangun berdasarkan pda hasrat atau nafsu berkuasa.
Menurut Durkheim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik , ekonomi dan keluarga.
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itub untuk memuliakan masing-masing anggotanya. 

Makna Keluarga
             Keluarga adalah Merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat Mempunyai 5 macam sifat penting contoh sebagai berikut :
1. Hubungan suami istri
2. Bentuk perkawinan dimana suami istri diadakan
3. Susunan nama-nma dan istilah termasuk cara menghitung keturanan
4. Milik atau benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga.
Contoh pendapat saya Arti Makna Keluarga adalah kebijaksanaan. Pembaca yang budiman, Begitu banyak orang yang tidak bisa menerima keadaan keluarga dirinya sendiri apa adanya. Entah itu masalah Pekerjaaan, Gelar, Materi, Kedudukan, dan Lain Sebagainya.  Mereka merasa malu dan rendah diri atas apa yang ada, sehingga selalu berusaha menutupi dengan identitas dan keadaan yang dipalsukan. Tetapi, justru karena itulah, bukan kebahagiaan yang dinikmati. Namun, setiap hari mereka hidup dalam keadaan was was, demi menutupi semua kepalsuan. Tentu, pola hidup seperti itu sangat melelahkan.
Maka, daripada hidup dalam kebahagiaaan yang semu, jauh lebih baik menerima apa adanya. Walaupun hidup pas-pasan, ia memiliki kehormatan dan integritas sebagai manusia. Sungguh, bisa menerima apa adanya kita hari ini adalah kebijaksanaan. Dan, mau berusaha memulai dari apa adanya kita hari ini dengan kejujuran dan kerja keras adalah keberanian.

Fungsi Keluarga
            Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga mempunyai peranannya masing-masing. Ayah sebagai kepala keluarga berperan melindungi istri dan anak-anaknya. Seorang ayah juga berperan sebagai pengambil keputusan. Ibu sebagai istri berperan melindungi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Dan anak hanya bertugas untuk berbakti kepada orangtua dan menjalankan segala petunjuk-petunjuk atau perintah yang telah diberikan orangtua agar bisa menjadi anak yang membanggakan.
Ada beberapa macam – macam  fungsi yang dapat dijalankan setiap keluarga agar bisa terbentuk keluarga yang harmonis. Fungsi tersebut, diantaranya:
A.Fungsi Pendidikan  Orangtua sebagai anggota keluarga berfungsi untuk mendidik anak-anak, dengan menyekolahkan mereka sampai ke jenjang yang tinggi. Selain pendidikan formal, keluarga juga bisa memberikan didikan informal diluar sekolah. Hal ini dilakukan Agar kelak mereka bisa menjadi anak-anak  yang berguna bagi keluarganya sendiri maupun bangsa dan Negara. 
B.Fungsi Sosialiasasi  Keluarga mempersiapakan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. sebagai makhluk social, kita pasti saling membutuhkan satu individu dengan individu yang lain, oleh karena itu, keluarga mempersiapakan anak agar bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan cara menanamkan nilai-nilai moral yang baik dan memberikan contoh etika-etika yang baik dalam kehidupan bermasyarakat.
C.Fungsi Perlindungan Dalam hal ini setiap anggota keluarga wajib memberikan perlindungan kepada anggota keluarga yang lain. Agar mereka merasa aman, nyaman, dan terlindungi. Karena jika dalam keluarga sendiri saja mersa tidak aman, kemana lagi anggota keluarga mencari perlindungan ?
D.Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
E. Fungsi Religius keluarga juga berfungsi memperkenalkan agama atau keyakinan kepada ana-anak sejak mereka masih kecil. Orangtua wajib menanamkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka untuk bekal kehidupan setelah di dunia ini. Karena harus kita ingat bahwa tidak selamanya manusia hidup di dunia.
F. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
G.Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
H. Fungsi Biologis fungsi ini dijalankan untuk meneruskan keturunan. Agar tebentuk generasi penerus yang bisa mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada dalam keluarga.
Selain fungsi-fungsi yang saya sebutkan diatas, ada juga fungsi yang tak kalah pentingnya yaitu fungsi memberikan kasih sayang, perhatian, hiburan. Jika peran dan fungsi-fungsi ini dijalankan oleh setiap keluarga insya Allah akan terbentuk keluarga yang harmonis dan sejahterah. Dengan terbentuknya keluarga yang harmonis maka akan timbul kebahagiaan, sedangkan keluarga yang tidak harmonis akan menimbulkan banyak masalah-masalah. Oleh karena itu, marilah kita ciptakan keharmonisan di dalam lingkugan keluarga agar kehidupan ini dipenuhi kebahagiaan.

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keluarga
       Slameto (2003:60) menyatakan “anak akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: Cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggotakeluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga”. Faktor-faktor tersebut apabila dapat menjalankan sesuai dengan fungsi danperanannya masing-masing dengan baik, kemungkinan dapat menciptakansituasi dan kondisi yang dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar.Pendapat Slameto (2003: 61) sebagai berikut.Orang tua yang kurang / tidak memperhatikan pendidikananaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya,tidak memperhatikan sama sekali kepentingan-kepentingan dankebutuhan-kebutuhan anak dalam belajar, tidak mengatur waktubelajarnya, tidak menyediakan / melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahubagaimanakah kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yangdialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak / kurang berhasil dalam belajarnya.Orang tua harus berperan aktif dalam mendukung keberhasilan siswa,orang tua disamping menyediakan alat-alat yang dibutuhkan anak untuk belajar yang lebih penting bagaimana memberikan bimbingan, pengarahanagar anak lebih bersemangat untuk berprestasi.Berdasarkan pendapat para ahli tentang faktor-faktor keluarga yangberpengaruh terhadap belajar anak diatas, yang akan menjadi indikatordalam penelitian ini adalah cara orang tua dalam mendidik anak, relasiantara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga danfasilitas belajar. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
A. Cara Orang Tua Dalam Mendidik Anak Cara orang tua dalam mendidik anak kemungkinan akanberpengaruh terhadap belajar anak. Hal ini berkaitan dengan peranorang tua dalam memikul tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik,guru dan pemimpin bagi anak-anaknya. Peran dan tugas orang tuasalah satunya dapat dilihat dari bagaimana orang tua tersebut dalammendidik anaknya, kebiasaan- kebiasaan baik yang ditanamkan agarmendorong semangat anak untuk belajar.
B. Relasi Antara Anggota Keluarga Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasiantara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tuadengan anaknya atau anak dengan anggota keluarga yang lain. Wujudrelasi itu bisa berupa cara hubungan penuh kasih sayang, pengertian,dan perhatian ataukah diliputi oleh rasa kebencian, sikap terlalu keras,ataukah sikap acuh tak acuh. Dan relasi antara anggota keluarga inierat hubungannya dengan bagaimana orang tua dalam mendidik anaknya.
C. Suasana Rumah Agar rumah menjadi tempat belajar yang baik maka perludiciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana tersebutdapat tercipta apabila dalam keluarga tercipta hubungan yang harmonisantar orang tua dengan anak atau anak dengan anggota keluarga yanglain. Selain itu keadaan rumah juga perlu ditata dengan rapi dan bersih sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yangmemungkinkan anak lebih suka tinggal di rumah untuk belajar.Dengan demikian suasana rumah yang tenang dan tentram dapatmembantu konsentrasi anak belajar di rumah. Harapan dan tujuananak untuk meraih prestasi belajar yang maksimal di sekolahkemungkinan juga akan terbantu.
D. Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajaranak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhanpokoknya, misal makanan, perlindungan, kesehatan dan lain-lain, jugamembutuhkan fasilitas belajar seperti alat-alat tulis, ruang belajar sertasarana pelengkap belajar yang lain. Fasilitas tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai penghasilan yang cukup. Dan kondisi yangdemikian kemungkinan dapat memotivasi anak untuk maju.
E. Fasilitas Belajar Semua aktifitas atau kegiatan apapun selalu membutuhkantempat atau ruang. Demikian juga dalam belajar siswa jugamemerlukan adanya tempat belajar. Agar memperoleh hasil belajaryang baik siswa membutuhkan tempat belajar yang baik. Tempatbelajar yang baik hendaknya terletak di tempat yang tenang danterbebas dari hal-hal yang dapat mengganggu. Agar terwujud tempatyang kondusif untuk belajar siswa. Hendaknya mengusahakan ruang belajar yang mendukung untuk belajar. Dengan tempat belajar yang baik maka setiap siswa memasukitempat belajar akan tumbuh niatnya untuk belajar.Penerangan di tempat belajar harus cukup agar mata tidak cepatlelah dan tidak merusak kesehatan mata. Penerangan yang terbaik sebenarnya adalah penerangan dari sinar matahari.Pada umumnya siswa lebih banyak menggunakan waktu untuk belajarnya di malam hari. Agar kesehatan mata tidak terganggu makasangat perlu diperhatikan penerangan dari lampu yang digunakan saatbelajar.Penerangan terbaik untuk membaca di waktu malam adalahpenerangan tak langsung, karena cahaya yang dihasilkan memantuldan tersebar ke semua arah sehingga sifat cahaya merata dan tidak menimbulkan bayangan.Sirkulasi udara dalam ruang belajar sangat penting bagikesehatan saat belajar. Mengenai pentingnya pertukaran udara yangbaik dalam kamar.Suatu syarat yang harus diperhatikan siswa untuk menciptakantempat belajar yang baik adalah peredaran udara. Tempat belajarhendaknya mempunyai peredaran udara yang lancar.Alat untuk belajar yang lengkap dan cukup memadai untuk belajar akan mendorong siswa belajar dengan baik, sehinggamendukung pula pencapaian prestasi. Peralatan yang diperlukan. 

Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
            
           Menurut Sosiologi Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang  dibangunnya. 

Makna Masyarakat 
            Populasi tertentu yang mendiami suatu wilayah yang didalamnya terdapat norma norma, hukum, nilai nilai, aturan yang berjalan dan berfungsi kesemuanya itu mengatur individu individu di wilayah tersebut untuk menjadi lebih baik bagi diri pribadi maupun  orang lain.

2 Golongan Masyarakat 
                  Berdasarkan Pekerjaan (profesi) dan Penghasilanya, Masyarakat yang di bagi menjadi 2 Golongan Masyarakat sebagai berikut : 
      1. Bangsa Indonesia yang “Pekerjaan dan Penghasilannya ditanggung atau dijamin oleh Pemerintah” (SAMPAI MATIII), Adalah  PNS, TNI, POLRI, Jaksa, Hakim, dll seluruh aparatur tetap pemerintah. Golongan ini dijamin pekerjaan dan penghasilannya, sebagai bukti jaminan penghasilan pada golongan ini adalah, mereka memerima gaji pada setiap akhir atau awal bulan.
2.Golongan Bangsa atau Masyarakat yang Pekerjaan dan Penghasilannya tidak ditanggung atau tidak dijamin oleh pemerintah . Golongan ini adalah masyarakat swasta, seperti petani, pedagang, jasa, buruh, dan pengusaha-pengusaha lainnya.

Hubungan Individu Keluarga Dan Masyarakat
            Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan –  hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.

Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat. 

Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat individu yang bias di ukur dengan berat, ukuran panjang, umur dan keseimbangan hidup.

Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.


Perbedaan Kelompok Masyarakat Industri dan Non Industri
            Masyarakat Industri
Masyarakat yang mempunyai keahlian dibidangnya masing-masing secara mandiri, jadi masyarakat industri itu berekerja dengan kemampuannya sendiri dan keahliannya yang dia miliki, contoh: tukang bakso, tukang sol, tukang las dan tukang-tukang lainnya. mereka biasanya hanya berkecimpung dalam satu bidang saja tetapi mereka itu semua memiliki keahlian yang khusus.
            Masyarakat Non Industri
Masyarakat non industri ini terbagi menjadi 2, ada kelompok primer dan ada kelompok sekunder. Bedanya dengan masyarakat industri adalah kalau disini mereka semua berkecimpung dibidang organisasi yang resmi maupun tidak resmi, jadi dari bidang mana saja mereka asih saling membutuhkan, bersifat kekeluargaan, tapi dalam kelompok sekunder semua terbalik, mereka benar-benar bersifat individualis jadi mereka ditentukan dalam organisasi karena keahliannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.